Rabu, 27 Oktober 2010
Polymorphism adalah salah satu dari tiga kemampuan yang mendasar yang dimiliki oleh OOP, setelah data abstraction dan inheritance.
Polymorphism
Melalui inheritance, kita bisa menciptakan sebuah hirarki obyek, baik simple atau kompleks sekali pun. Bayangkan hirarki kompleks seperti hirarki dunia hewan. Hirarkinya pasti berlapis-lapis, tetapi turunan sedalam apapun tetaplah seekor hewan. Polymorphism memungkinkan untuk menukar obyek dari turunan ke obyek superclass-nya. Katakan:
Animal ani = new Animal(); // variable bertipe Animal
ani = new Lion(); // sekarang bertipe Lion
Setelah baris kedua, memanggil method yang didefenisikan di Animal, akan memanggil implementasi method yang ada di Lion. Konsep OOP ini memungkinkan hasil pemanggilan method berubah/berbeda tergantung ke instance obyek mana dia direferensikan. Deklarasi di atas tidak tidak berlaku sebaliknya :
Lion lion = new Animal(); // tidak valid
Polymorphism menyediakan cara yang berbeda pada pemisahan interface dari implementasinya, untuk memasangkan ulang apa dari bagaimana. Polymorphism memberikan organisasi kode yang lebih baik dan kode menjadi lebih mudah dibaca, juga memberikan suatu kemampuan pada program untuk berkembang secara terus menerus baik pada tahap pengembangan awal ataupun pada saat ingin menambahkan kemampuan-kemampuan yang baru.
Program berikut ini mungkin akan tampak aneh. Mengapa kita secara sengaja melupakan tipe dari sebuah object ? Ini semua dapat terjadi bila kita melakukan upcast, dan menjadikannya kelihatan seperti kalau tune() secara langsung mengambil handle dari Wind sebagai sebuah argumen. Ini semua membuat sesuatu yang mendasar : Kalau kita melakukannya, kita harus menuliskan tune() yang baru untuk setiap Instrument didalam system kita. Anggap saja kita mengikuti alasan ini dan menambahkan instrument Stringed dan Brass.
Minggu, 07 Maret 2010
TUGAS PTI
Oleh : 009.01.325
PENJELASAN SECARA UMUM MENGENAI MONITOR ;
Monitor LCD vs CRT
09-02-08
Mana yang lebih baik CRT atau LCD ? Saat ini banyak produsen monitor yang sudah tidak memproduksi monitor tipe CRT, kenyataan di lapangan hampir seluruh paket komputer yang dijual selalu mengincludekan LCD sebagai monitornya. Namun kita tetap mesti mengerti apa perbedaan CRT dan LCD . apa kelebihan dan kekurangannya ? Apabila anda membuka Warnet , mana lebih baik ? Apakah monitor anda cocok untuk Aplikasi anda ? Berikut perbandingannya singkatnya.
CRT Monitor
Keunggulan utama dari monitor CRT adalah color renderingnya. CRT memiliki tingkat contrast dan ketajaman warna yang jauh diatas dibanding LCD. Memang saat ini banyak peningkatan kualitas LCD yang semakin hari semakin meningkat ketajaman warna serta tingkat contrastnya namun CRT masi menang dalam hal ini. Banyak para Graphic Designer yang rela membeli monitor CRT dengan layar besar dimana harganya tentu sangat mahal, hal ini disebabkan karena Design Graphic memerlukan kualitas warna yang tinggi walaupun tidak dipungkiri bahwa CRT memiliki masa hidup dimana kualitas akan menurun seiring masa hidup tube di dalam monitor.
Keunggulan lain adalah CRT memiliki kemampuan perubahan resolusi yang lebih mudah. Ini karena teknologi MultiSync, dengan mengatur sinar electron di dalam tabung , layar bisa secara mudah diturunkan resolusinya tanpa merusak gambar.
Walaupun 2 keunggulan tsb membuat CRT cukup di minati, namun CRT memiliki kejelekan besar juga yaitu ukurannya yang relatif besar dengan berat yang jauh lebih besar dibanding LCD. Perbandingan berat dan ukuran CRT dan LCD bisa mencapai 80%. Selain itu CRT juga memiliki kelemahan dimana memakan power listrik yang besar , energi listrik di butuhkan sinar electron di dalam tube sehingga monitor menhasilkan panas yang lebih dibanding LCD.
LCD Monitor
Keunggulan utama dari LCD adalah ukuran dan beratnya. Seperti yang di jelaskan sebelumnya, ukuran dan berat LCD bisa lebih kecil atau ringan sampai 80% dibanding CRT dan ini memungkinkan anda menggunakan layar besar tanpa kesulitan.
Selain itu LCD juga lebih aman untuk mata dimana jika dibanding CRT yang menggunakan tabung cahaya dapat menyebabkan ketegangan dan kelelahan pada mata pengguna.
Dibalik keunggulannya, LCD memiliki kelemahan dimana memiliki statik resolusi , Tampilan LCD hanya bisa menampilkan jumlah pixel sesuai dengan kemampuannya tidak bisa lebih dan kurang. Video menjadi salah satu problem utama dalam LCD dimana memiliki respon yang lebih lambat dibanding CRT. Walaupun sudah banyak pengembangan teknologi LCD, terkadang beberapa produk masi mengalami masalah yang sama. Tentu saja pembeli harus berhati hati dalam memilih produk monitor LCD.
Walaupun mempunyai perbedaan dan kelebihan serta kekurangan masing masing, LCD tetap menjadi pilihan utama saat ini. Dimana listrik memiliki peranan penting dalam pemilihan produk LCD. Walaupun secara harga LCD jauh lebih mahal dibanding CRT , pemakaian jangka panjang dapat membuat CRT bisa lebih mahal karena penggunaan listrik anda tentu lebih banyak. Kasarnya, mau investasi untuk beli LCD atau mau investasi bayar listrik mahal ke PLN ?
Source : berbagai sumber
Monitor LCD Wide – berbagai kelebihan dibanding Monitor CRT
Belakangan ini, setiap kali ada pengadaan barang di kantor, terutama produk komputer, saya selalu mengusulkan untuk menggunakan monitor LCD wide. Entah kenapa, sejak pertama kali saya menggunakan LCD monitor wide, seakan-akan menjadi kikuk dan aneh kalau menggunakan monitor non-wide, apalagi monitor CRT.
Saya bukan bermaksud mendiskriminasi monitor non-wide atau bahkan monitor CRT. Setelah lama menggunakan monitor LCD wide, saya rasa manfaat yang diperoleh patut diperjuangkan jika dibandingkan dengan monitor non-wide atau CRT.
Dengan menggunakan monitor LCD wide, proses kerja multi aplikasi akan sangat terbantu, apalagi dengan spesifikasi komputer saat ini yang semakin canggih dan menjalankan beberapa aplikasi sekaligus bukan lagi menjadi persoalan. Bagi yang beban kerja office-nya sangat besar, terutama aplikasi spreadsheet, monitor LCD wide akan sangat menguntungkan karena prosentase scrolling atau menggeser layar pada saat bidang lembar kerja (worksheet) sudah penuh jika menggunakan monitor non-wide bisa diperkecil. Dengan kelegaan ruang kerja pada monitor, saya yakin kinerja kita juga akan semakin tinggi tanpa harus membuang waktu menggeser scrollbar ke samping. Paling-paling, beban otot kita tambah tinggi mengingat kita harus lebih sering melirik ke kanan atau ke kiri dan tidak sampai harus menengokkan kepala (lain persoalan kalau monitor yang digunakan lebih besar dari 21″, ha ha ha). Sebagai gambaran, jika kita menggunakan monitor LCD wide 19″, membuka 2 jendela aplikasi ms. word sekaligus akan memberikan bidang layar seukuran 2 kertas A4 yang yang diletakkan bersebelahan.
multi-aplikasi menggunakan monitor LCD wide
Kelebihan yang kedua adalah space atau ruang penataan monitor di meja yang jauh lebih leluasa jika menggunakan monitor LCD. Kita tidak lagi dibingungkan saat kita harus meletakkan bahan kerja di meja komputer. Bahkan, dengan menambah beberapa ratus ribu atau mungkin dengan memodifikasi alat, kita bisa meletakkan monitor LCD di tembok.
penataan ruang yang lega jika menggunakan monitor LCD
Kelebihan ketiga adalah sisi efisiensi energi. Meski sampai sekarang saya kurang begitu jelas berapa tepatnya konsumsi daya monitor LCD, tapi setidaknya monitor LCD 17″ hanya mengkonsumsi listrik sekitar 35-60 watt. Ini tentu jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan monitor CRT 17″ yang mengkonsumsi listrik antara 70 sampai 100 watt. Jika ada 10 komputer yang menggunakan monitor CRT kemudian diganti dengan monitor LCD secara bersamaan, tinggal hitung saja, berarti ada penghematan sekitar 400 watt. Jika ke sepuluh komputer tersebut menyala selama 8 jam sehari, selama 1 bulan penuh, tinggal kalikan saja, berapa angka penghematan yang didapat: 400 x 8 x 30 = 96.000 watt dalam satu bulan!!! Berapa rupiah yang bisa dihemat? Nah.. kalau ini saya tidak begitu tahu perhitungannya.
Kelebihan keempat adalah dari sisi pancaran radiasi layar monitor ke mata. Seperti diketahui, monitor-monitor jaman dulu memancarkan radiasi yang sangat kuat dan jika dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada mata seperti mata lelah, mata merah dan bahkan bisa membuat orang yang sebelumnya tidak berkacamata menjadi berkacamata (seperti saya sendiri). Dengan adanya inovasi pada teknologi monitor LCD, pancaran radiasi ini dapat direduksi secara maksimal sehingga mata tidak lagi panas saat bekerja dengan monitor LCD meski dengan pengaturan brightness/contrast yang tinggi.
Di samping itu pula, meski rupiah masih lemah terhadap dolar, monitor LCD wide sudah bisa “dijangkau” jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Sekitar tahun 2004, monitor LCD harganya masih di atas 2.5-3jt, angka 1.7jt hanya bisa memperoleh monitor CRT 17″. Namun, sekarang tidak lagi demikian, dengan dana sekitar 1.7jt monitor LCD wide 17″ sekelas LG atau Samsung sudah bisa dinikmati.
Oleh karena itu, demi penghematan jangka panjang dan kenyamanan kita sendiri, patutlah kiranya jika kita berkorban beberapa ratus dolar untuk membeli monitor LCD dibandingkan dengan monitor CRT… Saya yakin, membeli LCD monitor adalah investasi yang cukup menguntungkan.
http://annisajulianti91.ngeblogs.com/2009/10/18/monitor-lcd-si-ramping-yang-menawan/
KESIMPULANNYA, BAHWA :
keunggulan dan kekurangan monitor
Keunggulan Monitor CRT dibandingkan LCD, antara lain :
- Harganya lebih murah dibandingkan monitor LCD
- Kualitas gambar yang lebih tajam dan cerah dibandingkan monitor LCD
- Mampu menghasilkan resolusi gambar yang lebih tinggi dibandingkan dengan monitor LCD
- Memiliki sudut viewable lebih baik dibandingkan monitor LCD
Sedangkan Kekurangan Monitor CRT dibandingkan LCD, antara lain :
- Menimbulkan efek radiasi yang bisa mengganggu kesehatan.
- Dimensinya menyita ruangan yang cukup besar. Apalagi bila ukurannya makin besar
- Menimbulkan efek kedip (flicker) yang mengganggu mata
- Butuh konsumsi listrik yang lebih tinggi dibandingkan LCD
- Sinyal gambar analog
- Area layarnya tidak optimum karena harus dialokaskan untuk bezel/frame
- bentuknya kurang sedap dilihat dibandingkan dengan monitor LCD.
Keunggulan Monitor LCD dibandingkan Monitor CRT, antara lain :
- Konsumsi listrik rendah
- Tidak menghasilkan radiasi elektromagnet yang mengganggu kesehatan
- Tidak menimbulkan efek kedipan (flicker free)
- Area layarnya optimum karena tidak termakan untuk bezel/frame
- Dimensinya tidak akan menyita ruangan terlalu besar dan ringan untuk dijinjing
- Bentuknya stylish dan enak dilihat
- Sinyal gambar digital
Sedangkan Kekurangan Monitor LCD dibandingkan Monitor CRT, antara lain :
- Harganya lebih mahal dibandingkan dengan monitor CRT
- Kualitas gambar yang dihasilkan belum sebaik monitor CRT
- Resolusi gambar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan monitor CRT
- Sudut viewable-nya terbatas. Begitu kita mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan berubah di mata kita.
Keunggulan Printer DOTMATRIX dibandingkan dengan INKJET/LASER
http://stitna0801244.blogspot.com/2009/03/keunggulan-dan-kekurangan-printer-dot.html
Keunggulan Printer Dot Matrix dibandingkan Inkjet / Laser, antara lain :
- printer ini masih banyak digunakan karena memang terkenal awet.
- pita printer dot-matrix jauh lebih murah dibandingkan dengan toner (tinta) untuk printer jenis inkjet dan laserjet.
- Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color.
- Untuk printer color, digunakan pita (karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
- Dapat mencetak rangkap sekaligus.
- Dapat mencetak ukuran kertas yang lebar.
Kekurangan Printer Dot Matrix dibandingkan Inkjet / Laser, antara lain :
- pencetak yang resolusi cetaknya masih sangat rendah.
- ketika sedang mencetak, printer jenis ini suaranya cenderung keras
- kualitas untuk mencetak gambar kurang baik karena gambar yang tercetak akan terlihat seperti titik-titik yang saling berhubungan.
- Dpi dan Ppm rendah.
- Geraknya sangat lambat.
- Warna yang dihasilkan tidak bervariasi.
INKJET dibandingkan DOTMATRIX dan LASER
Keunggulan Printer Inkjet dibandingkan Dot Matrix dan Laser, antara lain :
- Tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus.
- Menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/brisik seperti halnya printer-printer sebelumnya.
- Menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per-inchie), maka hasil cetakkan printer jenis ini biasanya lebih bagus apabila dibanding dengan jenis printer sebelumnya, pada khususnya dalam menghasilkan gambar ataupun grafik.
- Dpi dan Ppm lebih tinggi dibandingkan dot matrix.
- Kebih mudah mencetak gambar dan warna.
- Kemampuan mencetak sampai kertas yang lebar dengan kualitas yang baik.
Kekurangan Printer Inkjet dibandingkan Dot Matrix dan Laser, antara lain :
- tidak bisa mencetak secara rangkap pada saat bersamaan.
- biaya operasional lebih mahal.
- waktu mencetak menjadi lebih panjang.
LASER dibandingkan dengan DOTMATRIX dan INKJET
Keunggulan Printer Laser dibandingkan Printer Dot Matrix dan Inkjet, antara lain :
- Daya cetaknya juga cukup banyak bisa mencapai lebih dari 10 lembar per menit.
- Kualitas hasil cetak laser printer pun sangat bagus, sehingga mirip sekali dengan aslinya.
- Hasil cetakan cepat kering.
- Pilihan huruf yang dimiliki juga sangat beragam, demikian pula style ataupun bentuk dari huruf yang bersangkutan
- Printer jenis ini memakai sistem yang hampir sama dengan sistem yang dipakai oleh mesin foto-copy, sehingga hasil cetakkannya jauh lebih rapi jika dibanding dengan printer-printer sebelumnya.
- Dpi dan Ppm sangat tinggi.
- Efisien untuk mencetak hitam putih.
- Kapasitas warna lebih banyak.
Kekurangan Printer Laser dibandingkan Printer Dot Matrix dan Inkjet, antara lain :
- Tetapi harga printer ini cukup mahal.
- Biaya operasional tinggi.
- Tidak dapat digunakan secara terus menerus.
Rabu, 17 Februari 2010
| ||||||||||||||||||||||